Sebar ke Youtube, 5 Polisi Terekam CCTV Rekayasa Kasus Narkoba


Segala upaya ditempuh Popy Andriani (22) untuk mencari kebenaran dan membebaskan suaminya Jeri Orlando Ginting (38) yang ditangkap petugas narkoba Poldasu dari Hotel Robinson di Jalan Ambdulah Lubis, Kec. Medan Baru.

Setelah melapor ke Propam Poldasu dan Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras), Popy menyebar rekaman penangkapan suaminya lewat Youtube.

Rekaman penangkapan Jeri yang disebut-sebut bukti adanya rekayasa penangkapan oleh 5 personel Poldasu, diunggah di Youtube sejak 3 hari lalu. Video berdurasi 5 menit 8 detik itu memperlihatkan kepada publik aksi penangkapan Jeri yang dituding bandar narkoba.

Namun seperti diberitakan POSMETRO MEDAN (Grup JPNN) sebelumnya, dalam rekaman CCTV hotel seorang polisi yang saat itu di lokasi penangkapan malah mengkondisikan sebuah benda di bangku duduk Jeri, sehingga dituduh milik Jeri.

Akun pengirim video di Youtube tersebut adalah Poppy Jerry atau istri Jeri sendiri. Dalam status yang ditulisnya di bawah video berbunyi; ‘Komplotan DITRESNARKOBA Polda Sumut menganiaya dan mengkondisikan seorang pemuda yang diduga bandar narkoba. Oknum tersebut bernama Yudi dan Hendrik beserta Timnya’.

Ketika ditemui wartawan, usai membuat laporan ke penyidik Paropam, ibu muda itu sangat berharap kasus suaminya cepat selesai dan kelima personel yang merekayasa penangkapan suaminya dipecat dari kepolisian.

"Kami mau dipecat lah bang, kami akan ikuti terus kasus ini. Sampai mereka benar benar dipecat dari kesatuanya. Ini pihak Propam masih mempelajari rekaman CCTV itu. Agar mengetahui siapa-siapa saja yang terlibat dalam kejadiaan itu.  Kalau yang nangani kasus ini sudah ada, ini mereka masih mempelajari itu. Nanti akan dipanggilnya kami," ujar Popy saat ditemui di depan Kantor Propam Polda Sumut, Kamis (3/4) siang.

Popy mengaku kerap menangis jika menonton rekaman CCTV penangkapan suaminya. Pasalnya, saat diamankan petugas, Jeri menerima pukulan, bahkan menggunakan pistol.

"Untuk apa profesinya itu memiliki kode etik kalau perbuatanya kepada masyarakat sangat mengerikan. Mereka seperti setan ketika menghajar suamiku saat tragedi penangkapan itu. Lihat aja di YouTube semua sudah saya kirim ke sana. Citra kepolisian benar-benar dicoreng oleh mereka," lirihnya. (bar/bd/JPNN.com)