PMKRI Imbau Masyarakat Jadikan Trafficking Masalah Bersama


Dukungan terhadap Brigpol Rudy Soik, terus berdatangan. Tujuannya agar Rudy mendapat penguatan dan motivasi agar kasus-kasus penanganan mafia TKI di NTT dapat terbongkar.

Untuk itu, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Kupang menggelar aksi di depan markas Polda NTT. Koordinator Aksi, Saturminus Jawa mengatakan, Rudy Soik adalah pahlawan yang mengungkapkan kebobrokan dan kemunafikan atas masalah trafficking. Sebagai salah satu aparat sipil negara lanjutnya, Polda NTT seharusnya menegakkan kebenaran dan keadilan dalam berbagai persoalan yang ada di masyarakat termasuk masalah trafficking. Tetapi sebaliknya, Polda NTT justru menodai atau melacuri suatu kebenaran yang semestinya dijunjung tinggi.

"Kami mengimbau kepada masyarakat agar turut ambil bagian untuk melawan perdagangan manusia, sehingga masalah yang ada menjadi masalah bersama," katanya di Kupang, seperti dilansir Timor Express, Sabtu (30/8/2014).

Dalam aksi tersebut, PMKRI juga menyeruhkan enam butir pernyataan sikap. Pertama; PMKRI mendesak pihak kepolisian mengusut tuntas kasus perdagangan orang di NTT.

Kedua; mendesak DPRD NTT untuk segera memanggil Kapolda NTT guna meminta penjelasan terkait laporan Brigpol Rudy Soik.

Ketiga: PMKRI mendukung tindakan yang dilakukan Brigpol Rudy Soik yang membongkar, melawan, dan memberantas perdagangan orang di NTT.

Keempat; Dengan tegas, PMKRI meminta kepada Pemprov NTT dan Pemkota Kupang segera menertibkan dan menutup PJTKI ilegal yang berpotensi mempraktekan perdagangan orang.

Kelima; PMKRI mengutuk keras tindakan yang dilakukan oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab atas tindakan yang tidak manusiawi tersebut.

Keenam; PMKRI meminta kepada Kapolri untuk melindungi Brigpol Rudy Soik yang terancam di pecat dari satuan kepolisian akibat telah membongkar mafia trafficking.

Sumber: http://www.timorexpress.com