Puluhan Polisi Pukuli Suami Istri di Mapolda


Bukannya mengayomi dan melindungi masyarakat, puluhan anggota Sabhara Polda Maluku malah menganiaya pasangan suami istri, Yudi Lewerissa (29) dan Lenny Keliombar (28), warga Lateri, Kecamatan Baguala, Ambon, hingga babak belur.

Ironisnya, tindakan ini dilakukan di Markas Sabhara, Polda Maluku, di kawasan Tantui, Ambon. Akibat penganiayaan itu, Yudi Lewerissa sempat tak sadarkan diri dan harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Haulussy, Ambon.

Kepada sejumlah wartawan, korban Lenny Keliombar menuturkan, peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (17/5/2014) malam saat dia dan suaminya hendak pulang ke rumahnya di kawasan Lateri.

Saat itu, mobil Toyota Avanza yang dikendarai suaminya bersenggolan dengan sepeda motor yang dikendarai salah satu oknum anggota Sabhara yang diketahui bernama Aipda JP.

"Saat itu, dia langsung mengeluarkan kata kotor kepada kami. Dia juga meludahi saya, tapi kami cuek saja. Namun, setelah mobil kami sampai di Galala, JP lalu menghalangi mobil kami dan langsung memukuli suami saya sehingga terjadi perkelahian antara suami saya dan JP. Namun, saat itu seorang anggota polisi melintas dan menyuruh kami menyelesaikan masalahnya di kantor polisi, dan kami pun ke sana," ungkap Lenny kepada sejumlah wartawan di RSUD dr Haulussy, Ambon, Selasa (20/5/2014) kemarin.

Dia bersama suaminya memutuskan pergi menuju kantor Sabhara karena ingin menyelesaikan persoalan yang menimpa mereka. Namun, sesampainya di sana, keduanya malah diancam dan dianiaya puluhan anggota polisi.

"Saat kita tiba, lampu di kantor semuanya mati, lalu ada yang teriak, 'bunuh mereka'. Saat lampu dinyalakan, saya lihat ada puluhan hingga ratusan polisi tiba-tiba menyerang kami dan langsung memukui dan menendang suami saya berulang kali. Kejadian itu berlangsung kurang lebih satu jam. Saya sendiri sempat berteriak kalau saya anak polisi, tapi saya juga dipukul di bagian mulut," ujarnya.

Tak hanya itu, mobil mereka juga dipukul dan dirusak sejumlah oknum anggota polisi lainnya. Bahkan, sepeda motor yang merupakan milik kakak korban, yang datang beberapa saat setelah kejadian penganiayaan itu terjadi, juga menjadi sasaran kemarahan anggota polisi yang mengamuk.

"Saya menelepon kakak saya yang juga anggota polisi saat dia datang dia langsung berusaha menenangkan situasi. Namun, dia juga diancam dan dikejar anggota Sabhara. Mereka berteriak kenapa takut sama dia, saat dia dikejar sepeda motornya dirusak juga," ungkapnya.

Kepala Bidang Humas Polda Maluku AKBP Hasanudin Mukadar kepada Kompas.com Selasa sore membenarkan adanya insiden itu. Namun, dia enggan membeberkan detail permasalahan yang terjadi.

"Memang ada insiden itu, tapi saya tidak bisa memberikan keterangan. Sebaiknya, Anda langsung saja ke Propam karena itu sudah ditangani Propam Polda Maluku," kilah Hasanudin.

Sumber: KOMPAS.com